Fakta
Ada seorang
siswa MI kelas 3, sebut saja “Farid”. Di kelas ia satu-satunya siswa yang belum
bisa membaca bahkan untuk mengejapun sangatlah susah. Di samping itu jika guru
memotivasinya untuk giat membaca, ia hanya tersenyum dan terliat tidak punya beban
walaupun ia adalah siswa satu-satunya yang tidak bisa membaca.
Saya mencoba
menyuruh ia untuk menulis huruf atau abjad dari A-Z, sebelum akhirnya saya
memintanya untuk mengeja. Dan ternyata ia tidak bisa ia menuliskan hurufnya
tersebut secara tidak urut dan ada beberapa huruf yang tidak ia tulis.
Cara
yang kedua, saya mencoba memberi buku yang berjudul “ cara cepat membaca” di
dalam buku itu berisi tulisan “ a a”, “ ba ba”, “ca ca” dan sebagainya. Ia bisa
membacanya, tetapi jika diterapkan kedalam sebuah kata yang tidak dari buku
tersebut, ia tidak lagi bisa membacanya. Mungkin karena ia tidak tau huruf atau
abjad sepenuhnya, dan hanya bisa melafalkannya.
Di
rumah, memang ia tidak pernah belajar, ia hanya menghabiskan waktunya untuk
bermain terus-menerus. Orang tuanya pun kurang begitu perhatian untuk
menyuruhnya belajar. Maka dari itu ia memang kurang latihan, karena tidak ada
kedisiplinan dari pihak orang tuanya sendiri. Padahal di sekolah bapak ibu guru
sudah berusaha sekeras mungkin untuk melatihnya. Tapi hasilnya tetap nihil
sampai di semester berikutnya.
Harapan
Anak yang mempunyai masalah seperti yang saya paparkan
diatas, memang kurang perhatian dari orang tuanya dan seharusnya ia membutuhkan
penanganan yang intensif baik dari pihak sekolah maupun dari pihak keluarganya.
Saya
mencoba menerapkan metode driil untuk menangani si anak tersebut, karena
mungkin dengan metode tersebut yakni dengan terus menerus ia dilatih belajar
membaca, maka ia akan bisa.
Judul
“ meningkatkan upaya membaca
melalui metode drill terhadap peserta didik yang mempunyai kekurangan dan
masalah khusus”
0 komentar:
Posting Komentar